49

1154 Kata

Pinka dan Sean menoleh ke arah Zahra yang berdiri tepat di belakang Pinka yang sedang asyik menyuapi Sean. Kebahagiaan Pinka sirna begitu saja mendengar suara lantang dari istri lain Sean. Suara yang seolah ingin menunjukkan kepemilikan Zahra adalah wanita satu -satunya milik Sean. Pinka meletakkan kotak makan siang itu di pangkuannya lalu menatap Zahra. "Maaf. Anda bicara apa tadi?" tanya Pinka dengan nada pelan. "Masih saja pengen dapetin suami orang? Gak malu tuh hamil sama siapa? Mau minta di nikahin sama siapa?" ucap Zahra menghina Pinka. "Jaga mulut kamu, Kak Zahra. Aku kesini untuk menjenguk Kak Sean dan mengajaknya jalan -jalan," ucap Pinka tetap berusaha tenang. Walaupun ia benar -benar tersulut emosi siang ini. Sean menutup telinganya dan tak mau mendengar suara cempreng dua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN