89

1119 Kata

Perjalanan yang begitu melelahkan, mengudara hampir beberapa puluh jam membuat kedua kaki Pinka terasa sakit. Adzan dan Ainul yang baru pertama kali naik pesawata pun merasa bahagia saja dan sama sekali tak mengeluh. Berbeda dengan Pinka yang memang sedang hamil dan belum memberitahukan kehamilan keduanya ini pada suaminya . Ia merasa sengsara sendiri dan beberapa kali Pinka harus ke toilet untuk muntah. Awalnya Sean tidak curiga. Sean pikir Pinka memang sedang ingin buang air kecil. Pinka kalau cemas da panik seperti itu, akan sering ke toilet. Tapi lama kelaman Sean melihat wajah Pinka semkain pucat dan tubuhnya seperti lemas. "Kamu kenapa, sayang," tanya Sean yang langsung menarik kepala Pinka ke dadanya. Pinka nampak menggelengkan kepalanya pelan di d**a Sean. "Sakit?" tanya Sean

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN