TIGA PULUH SEMBILAN

976 Kata

Menyibak selimut, Sakina lalu beranjak dari tempat tidurnya. Seharusnya bukan hal aneh ia tidak bisa tidur meskipun sudah tengah malam, hanya saja kali ini Sakina merasa apa yang Biru katakan tadi siang benar-benar mengusik pikirannya. Selain itu, apa yang pria itu lakukan masih terus membayangi Sakina. Ya, itu memang ciuman pertamanya. Setelah kejadian itu, Sakina memutuskan untuk izin pulang lebih awal. Ia tidak bisa bersikap biasa saja karena kenyataanya ia sangat terganggu dengan kejadian di lantai tiga tadi siang. Ia bahkan tidak memedulikan Ujang dan Sutaryo yang tampak sangat bingung sekaligus penasaran. Sakina melirik jam dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 23.50. Ia kemudian berjalan menghampiri tas yang hari ini dipakainya. Saat mengambil ponsel yang memang kehabisan baterai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN