Sakina meletakkan segelas minuman di meja. “Diminum dulu, Mas,” ucapnya seraya duduk di sofa berseberangan dengan sofa yang Erzha duduki. Ia masih terkejut dan sangat tidak menyangka Erzha mengetahui keberadaannya di sini. Erzha yang semula tengah menatap layar ponselnya, langsung beralih menatap Sakina. Pria itu bahkan meletakkan ponselnya di meja, tepat di samping minuman yang disuguhkan untuknya. “Terima kasih ya, Kina.” Erzha kemudian meminumnya sejenak. Setelah menaruh gelas kembali seperti semula, Erzha yang masih menatap Sakina berkata, “Apa kabar?” Berbagai pertanyaan memenuhi benak Sakina. Tentang dari mana Erzha tahu ia ada di sini, kenapa bisa datang tepat setelah Elina pergi, mungkinkah Elina yang memberi tahu? Sungguh, Sakina penasaran tapi ia tidak tahu bagaimana memulainya

