“Cepat minta maaf pada Rio.” Theya sampai menggeram karena Cylo masih belum mau meminta maaf setelah memukul adik Nisa. Sahabatnya itu sudah menggiring Cylo dan adiknya yang sedang bertengkar ke sofa ruang tamu. Empat orang itu duduk melingkari meja. Pagi-pagi sekali Nisa mengajak Theya ke halaman belakang rumah. Nisa memamerkan tanaman-tanamannya pada sang teman. Siapa sangka saat memutar ke halaman depan dari samping, mereka berdua justru mendengar suara pukulan. Dan betapa terkejutnya Theya saat melihat siapa yang ada di dalam rumah Nisa. Beberapa langkah dari ambang pintu, dengan tangan siap memukul pria muda yang tidak lain adalah adik Nisa. Sungguh pemandangan yang membuat dua bola mata Theya nyaris meloncat keluar dari kelopaknya. “Cylo ….” Theya menatap geregetan sang suami yang