Kebingungan

1912 Kata

Theya sudah seperti orang yang kehilangan jiwanya. Wanita itu hanya duduk dengan kepala menunduk. Sudah lebih dari satu jam, wanita itu tidak berpindah posisi. Beberapa orang yang juga sedang berada di taman kota, sempat menatap penasaran perempuan cantik yang duduk sendirian dengan posisi yang sama selama waktu yang cukup lama. Posisi duduk wanita itu pun tidak berubah sedikitpun selama satu jam terakhir. Hanya napas wanita itu yang memperlihatkan jika sebenarnya wanita itu masih bernyawa, dan berjiwa. Theya merasakan dunianya kembali runtuh. Kali ini runtuhnya jauh lebih parah. Dia tidak bisa berpikir dengan kepala dingin. Lebih tepatnya, Theya tidak bisa menggunakan otaknya sedikitpun kali ini. Suaminya itu akhirnya pergi bersama sang dokter baru. Wanita itu duduk di kursi yang biasa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN