Kepala Gista semakin pusing memikirkan Rey dan Bima. Ia juga tidak menyangka bahwa Bima telah menciumnya. Parahnya lagi Bima mengajaknya menikah, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Kedua laki-laki itu mengajaknya menikah secara bersamaan. Ya, ia akui bahwa Bima laki-laki terbaik, diantara semuanya. Tapi di satu sisi, ia memikirkan Rey. Laki-laki itu seakan tidak lari dari pikirannya. Hingga tidurpun ia memikirkan laki-laki itu. Gista mengalihkan pandangannya ke arah cincin pemberian Rey, cincin itu masih melingkar di jari manisnya. Tidak ada niat sedikitpun untuk melepaskannya. Gista menatap ke arah layar ponsel, ia memandang foto dirinya dan Rey di sana. Itu merupakan liburan terindah yang pernah ia lakukan bersama seorang laki-laki. Ia sungguh cantik mengenakan kebaya yang di sem