Gista tidak tahu sampai kapan tangisnya akan berhenti. Hatinya sakit ketika Rey meninggalkannya, padahal baru tadi siang ia berbagi kesenangan bersama Rey. Kini ia malah memutuskan hubungan itu. Oh Tuhan, sampai sekarang ia tidak berhenti menangisi Rey. Laki-laki itu memang memiliki pengaruh besar dalam hidupnya. Laki-laki itu dengan niat baik melamarnya dan sekarang ia malah melepaskannya begitu saja. Bima yang akan meninggalkannya dan Rey begitu juga sama. Ke dua laki-laki itu akan pergi secara bersamaan, dan sekarang ia sendiri di sini. Gista dengan cepat menepis air mata. Karena suara bell berbunyi, ia yakin itu adalah Bima, sahabatnya. Gista beranjak dari tempat tidur, ia berjalan menuju pintu utama. Ia membuka hendel pintu memandang Bima. Bima membalas pandangannya, tatapan itu bing