“Menikahi Arina? Menikahi mantan kakak iparku sendiri? Ini maksudnya kami akan ... bertukar pasangan?” Leon masih sulit mencerna. Namun ketika ia menoleh ke sumber suara tangis anak perempuan dan itu Anna, hatinya juga mengiba. Anna masih sesenggukan dan tampak sudah tak sanggup bicara. Lagi-lagi, meski sejauh ini Leon juga kerap kesal dan tak segan meledek keponakannya itu, melihat Anna sesedih sekarang dalam pelukan sang oma juga membuat Leon tidak tega. “Anna ... sudah diam, jangan nangis terus. Lebih baik kamu bobo. Atau, kita main princess princesan lagi di depan, bagaimana?” ucap Leon masih bertahan berdiri di tempat. Ia mengawasi Anna tak jauh dari pintu rahasia kamar Levian dan Dini yang bisa diakses menggunakan wajah Anna. Dalam dekapan sang oma, Anna yang menatap Leon, menggel