65. Pelan Tapi Pasti

1369 Kata

“Mama Lina ....” Anna masih tantrum, tetapi orang rumah apalagi Levian sengaja membalasnya dengan candaan. Levian menjadi orang yang paling sibuk meledek hingga sang putri makin menjadi-jadi dalam tantrumnya. “Kalau lapar bilang ya Anna Sayang. Nanti Papa ambilin,” jail Levian. Di depan gerbang rumah, Anna yang masih memakai piyama panjang dan memang belum mandi, meringkuk di sana. Matanya yang sembab kembali basah. Sementara rambut tipisnya yang panjangnya sebahu, masih berantakan. Anna yang sempat menangis meraung-raung, perlahan diam. Ia mengawasi kesibukan sang papa yang sedang menuntun Dini jalan pagi di halaman rumah. Selain itu, mereka juga sedang berjemur. “Ini aku enggak sekolah?” bingung Anna bersama tangisnya yang berhenti. Kemudian, Anna berinisiatif memanggil sang pap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN