Sekitar satu jam kemudian, akhirnya Levian dan Dini datang ke ruang keluarga lantai bawah. Tangan kanan Levian dan juga kedua matanya memang sibuk pada ponsel, tetapi tangan kirinya menggenggam tangan kanan Dini. Sementara Dini yang digandeng juga mengapit mesra lengan kiri sang suami. Kehadiran kedua sejoli itu langsung menyita perhatian. Kedua orang tua Levian langsung menyambut Dini penuh perhatian. “Sehat, ya. Maaf kemarin Opa enggak besuk,” ucap pak Alvian. Selain sampai tak jadi menyesap teh hijau di cangkir meski bibirnya sudah sempat menempel ke cangkir. Pak Alvian juga sampai mengelus-elus perut Dini yang sudah mungil. Cara pak Alvian memperlakukan Dini membuat Arina yang ada di sana merasa sangat iri. Arina yang duduk bersebelahan dengan Anna, merasa sangat sesak. Ia memili