74. Pengantin Baru Ala Mereka

1817 Kata

Bingung. Hanya kata itu yang mewakili perasaan Arina apalagi Leon saat ini. Tanpa kata, keduanya memisahkan diri. Terlebih, Arana sudah tidak ada di depan sana. Leon melempar asal selimut yang ia tinggalkan untuk menutupi tubuh Arana. Sementara ia memilih pergi dari sana. Leon masuk ke dalam kamar mandi. Setelah termenung sejenak di depan wastafel yang dilengkapi cermin, langkah cepat membawanya ke ruang mandi dan hanya tertutup dengan kaca tebal. Di sana, Leon mengguyur kepala hingga sekujur tubuhnya menggunakan air hangat. Baik Leon maupun Arina sebenarnya tidak begitu mempermasalahkan apa yang sudah mereka lakukan. Dibilang menyesal, bukan itu juga yang mereka rasakan. Dibilang malu, baik Arina maupun Leon juga tidak merasakan itu. “Mungkin karena belum terbiasa, makanya sekadar meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN