73. Pembuktian yang Membuat Tidak Nyaman

1504 Kata

“Saya terima, nikah dan kawinnya—” Bersama ijab kabul yang pada akhirnya Leon lafalkan dengan serius, ingatan Dini menjadi dihiasi kejadian masa lalu. Kejadian ketika dirinya duduk di sebelah Leon, dan membiarkan pemuda itu menyebut namanya dalam janji sehidup semati yang disaksikan para saksi bahkan Tuhan mereka. “Kalau dipikir-pikir, pernikahanku juga enggak ada manis-manisnya. Malahan lebih terasa saat acara empat bulan kemarin. Ya memang begitu kan? Enggak dapat dari acara pernikahan, mas Levian tetap menggantinya dengan acara lain,” pikir Dini. “Sah ....” “Alhamdullilah ....” Doa bersama mereka lakukan di antara rasa lega dan juga haru yang berpadu jadi satu. Baik Arina maupun Leon, tak ada yang menangis. Karena sekadar terharu saja, keduanya tak merasakannya. Keduanya tetap den

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN