“Aaaaaaa! Aduh ...!” “Aduh sakit sekali, tolong!” “Tolong ... siapa pun, tolong!” “Tolong aku terjatuh ... aduh ... perutku!” Setelah tersandung salah satu anak tangga dan itu di tengah tangga yang menghubungkan ke lantai atas, Aran justru berakhir menggelinding. Tubuhnya kembali ke lantai bawah dalam keadaan meringkuk. Darah di pelipis kanan Dini dan sudah membuat wanita bertubuh langsing terbilang mungil itu tak sadarkan diri, tidak ada apa-apanya dengan darah dari luka-luka Arana. Iya, luka-luka. Karena selain di pelipis, punggung kepala, dan juga bibir, jalan lahirnya juga mengalami pendarahan. “Tolong ....” Makin lama, nada suara Arana, makin terdengar putus asa. Kenyataan yang sedang hujan deras dan orang-orang di rumah memilih istirahat di kamar masing-masing, membuat perto