107. Dua Tahun Kemudian

1514 Kata

“Uweeek!” Dari dalam rumah, Leon masih muntah-muntah. Arina baru membuka pintu karena seseorang menekan bell di sebelah gerbang rumah. Apa yang suaminya alami, membuatnya refleks menoleh. Selain ia yang jadi lebih was-was. Masalahnya, ternyata alasan bell di sebelah gerbang rumahnya bunyi justru Arana. Arana datang bersama sang mama dengan tampang yang sangat muram. Tampang khas mereka-mereka yang dalam suasana hati kurang baik. “Mama ... Uncle muntah lagi!” Suara Anna terdengar sampai teriak dari dalam sana. Sebelum pergi untuk membuka pintu, Arina memang meminta Anna untuk menjaga Leon. Selain itu, sebenarnya mereka juga tengah siap-siap pergi ke rumah sakit. Sejak pulang kemarin malam, Leon yang memakai motor memang sempat hujan-hujanan. Selain itu, Leon juga mengeluh pusing, mual,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN