108. Sudah Ada Tanda-Tanda

1500 Kata

“Papa ....” Lagi-lagi Anna merengek. “Iya ....” Levian yang meski sedang fokus pada ponsel, tetap menjawab. Sang putri yang duduk di sebelahnya, berangsur memeluk pinggangnya. “Itu si Atla ... masa melet-melet ngejek aku telus!” rengek Anna lagi. Mendengar itu, Levian yang awalnya serius, langsung menahan tawanya. Ia menunduk menatap sang putri, seiring tangan kirinya yang balas merangkul Anna. “Papa, kok malah ketawa?” rengek Anna lagi dan kali ini sengaja protes. “Ya sudah, biarin saja. Atla kan memang gitu anaknya,” ucap Levian di antara tawanya yang akhirnya lepas. Alasan yang membuat Anna tantrum. Apalagi ketika Anna menghampiri Dini yang duduk di sofa seberang, si pembuat onar buru-buru lari kemudian duduk di pangkuan Dini. “We we we ... tamu enda puna bunda!” jail Atlantis sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN