Sekar menatap kaki palsu yang dulu ia tolak. Keven juga ada di sana dan Sekar hendak menunjukkan pada Keven bahwa kaki sang Ibu bukan kaki asli, melainkan kaki palsu. Awalnya Keven bingung dengan penjelasan itu, namun, setelah Sekar memakai dan mencopotnya kembali Keven baru paham. “Ibu hebat sekali. Kaki ibu bisa di pasang dan copot!!” “Hebat?” “Oh, bukan hebat, tapi keren, Bu!!” “Keren?” “Iya, Ibu sangat keren, karena aku bisa lihat Ibu berdiri seperti Mama dan Papa.” Sekar tersentak mendengar itu. Hamdan hanya diam memperhatikan interaksi antara Ibu dan anak. “Kamu tidak masalah bila Ibu pakai kaki palsu?” “Ya.” “Kamu tidak akan mengatakan Ibu sebagai pembohong kan?” “Ibu, aku suka ibu, aku sayang Ibu di kursi roda atau pun berjalan. Asal Ibu selalu ada di sampingku. Jangan tin
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari