Hamdan terbangun dengan kepala berat dan agak pusing. Ia duduk dan hawa dingin langsung terasa di tubuhnya. Ia melihat tubuhnya tengah telanjang dan langsung melirik ke samping, Sekar nampak merintih di sampingnya. Dan seketika ingatan Hamdan terlempar saat ia memerawani Sekar dengan brutal. Hamdan panik dan langsung menyentuh bahu Sekar yang telanjang. “Sayang, kamu kesakitan ya? Iya? Karena aku semalam ya, sayang maaf, aku khilaf sumpah.” “Ng-nggak apa-apa, Mas.” Hamdan semakin panik mendengar suara Sekar yang yang terlihat sangat kesakitan. Ia pun bangun dan melihat seluruh tubuh Sekar yang tertutup selimut, ia buka selimut itu dan melihat Sekar tengah memegangi kaki kirinya. “Sayang, kakimu kenapa?” Sekar tak mampu menjawab karena rasa sakit yang sangat luar biasa ia rasakan. Se