“Kamu tinggal tanda tangan disitu, sudah selesai! Setelah ini kami juga tidak punya beban hutang janji ke mendiang mama, karena sudah menyerahkan apa yang diwasiatkan untuk diserahkan ke kamu.” ucap Aryan. Namun, Elina yang duduk di samping suaminya masih diam tidak bergeming. Wajahnya tampak gamang saat papa dan kedua kakaknya memanggil pengacara keluarga mereka untuk mengurus soal warisan. Berkas diatas meja itu masih belum El sentuh. Bukan belum, tapi memang El tidak berniat membubuhkan tanda tangannya disana. “El …” panggil Ethan. “Kan aku sudah bilang, tidak mau menerima apapun dari keluarga kalian. Apa yang aku miliki sekarang sudah lebih dari cukup. Menerima warisan itu akan membuatku terbebani rasa keharusan untuk menyandang nama Jarvis. Aku tidak mau!” tegas El tetap kukuh pada