Rapat di ruang kerja Ibra siang itu baru saja selesai, ketika Reza dan Enda datang dengan membawa makan siang untuk mereka. Sebelum kesana Reza lebih dulu mampir ke kafe istrinya, makanya tidak heran kalau sekalian membawakan teman-temannya makanan. “Tahu saja kami sudah lapar, Rez.” ucap Satria tersenyum senang. Bagaimana tidak senang, Lala bahkan menyiapkan menu sesuai kesukaan mereka. Sebaik itu adik mendiang Dini, sampai tidak jarang Lala mengirimi mereka kopi atau snack saat sore hari ke kantor. “Dari semalam Lala sudah wanti-wanti menyuruhku mampir dulu ke kafe sebelum kesini, katanya mau titip makan siang buat kalian. Padahal harus berputar arah dari kantorku, tapi kalau tidak dituruti pasti mengamuk.” keluh Reza, tapi malah ditertawakan oleh mereka. “Baru tahu kan sekarang, hor