"Clay, Dad." "Kamu kerja di sini?" "Iya." "Sudah berapa lama?" "Baru. Belum satu tahun." Akhyar mengamati wajah dan sekujur tubuh Clay. Dia terkekeh seolah mengingat-ingat sesuatu. "Sudah punya pacar?" tanyanya yang yakin sosok gadis di dekatnya ini belum menikah. Clay menggeleng tersenyum. Entah kenapa dia merasa nyaman berbincang-bincang dengan pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Daddy Akhyar. Clay bahkan tidak sungkan menggamit lengannya dan membimbingnya memasuki gedung kantor. Wajah Akhyar berseri-seri hingga dia tidak menggunakan tongkat berjalannya lagi saat berjalan bersama Clay. Clay yang membawakan tongkatnya. "Kamu baik sekali, Clay. Kamu anak pertama?" "Iya, Dad." "Adikmu?" "Aku punya tujuh adik." Clay dengan bangga menjawabnya. "Masya Allah. Tujuh?" Clay

