Naresh pagi itu agak terlambat masuk ke kantor. Dia bangun kesiangan. Jam sudah menunjukkan pukul delapan, dia baru menikmati sarapan. Seperti biasa sarapannya dilayani mamanya. Mamanya memang sangat memanjakan Naresh. Naresh juga kerap bepergian dan berpetualang. Kalaupun sedang berada di Jakarta hanya sebentar dan kemudian dia mencari tempat bepergian kembali. Jadi mamanya sangat memanfaatkan keberadaan Naresh di kediamannya. Untungnya, kini Naresh sudah tidak bisa ke mana-mana sesuka hati. Dia memiliki tanggung jawab menjadi direktur sementara di perusahaan kerabatnya. Papanya sudah tidak ingin dirinya jalan-jalan sesuka hati, karena keadaannya yang semakin hari semakin kurang sehat, dan ingin Naresh yang selalu mendampingi sisa hidupnya. Naresh juga disarankan untuk segera menikah. R

