Happy Reading Apartemen itu hening, meski udara di dalamnya terasa panas, seperti ada bara yang berkobar diam-diam di antara mereka. Ishika berdiri dengan tangan terlipat, sementara Richard berusaha menahan napasnya yang tersengal-sengal, bergulat dengan amarah yang tiba-tiba saja muncul setelah mendengar pengakuan yang baru saja dilontarkan Ishika. “Aku sungguh tidak menyangka kamu bertindak sejauh ini. Kamu memata-mataiku.” Ishika tersenyum sinis, senyum yang sama sekali tak menyiratkan penyesalan. “Ya, aku memata-mataimu. Dan aku tahu persis apa yang kau lakukan di belakangku. Aku tahu tentang Yolla. Aku tahu kalian masih berhubungan, bahkan sampai sekarang.” Nama itu, nama yang seharusnya tidak perlu terlibat jauh, kini membuat Richard benar-benar khawatir. Richard mengepalkan t