“Mei, mau ikut ke cafetaria nggak?” tanya Wendy. “Meida kayaknya lagi dilanda asmara. Senyum mulu sejak tadi sambil lihat hape lagi. dari siapa sih?” Niko ikut menggoda. Untungnya Wendy paham saat Meida menatapnya. “Ya dari pacarnya kali ya, ‘kan? Yuk ah kita duluan, biasanya juga Meida makan di café luar.” Krista mengerutkan keningnya menaruh curiga. Tapi dia tidak mau mengungkapkan kecurigaannya lagi, Wendy saja sudah memberikan batasan diantara mereka. “Bu, besok yang ikut presentasi aku itu semua karyawan ‘kan?” “Enggak semua karyawan, yang berkepentingan aja sama project ini. mungkin 50 persennya lah. Kalau udah di ACC punya kamu, nanti baru kita kasih tau semua orang yang kerja di perusahaan ini.” Krista sampai akan mempertaruhkan keberuntungannya untuk memperlihatkan pada semu