“Kakak…..,” rengek Lynlyn saat Kakaknya mendekat. “Ade harus berangkat besok pagi. Bole hade pergi sore ini? Mau ke Jakarta dulu.” “Sama Jeffrey?” “Kayaknya enggak deh, Abang masih mau mainin cewek katanya disini.” “Heh, bahasanya dijaga. Nanti kalau keceplosan di depan Mommy kan bisa bahaya.” Membekap mulut sang adik yang membuat Lynlyn langsung memberontak. “Sama bilangin ke Mommy, gak usah khawatir karena Kakak udah disini jaga Mei. Dia gak akan Kakak tinggalin sendirian.” “Okeyy!!! Sekarang lepasin.” Meida yang berjalan ke arah mereka ikut bertanya, “Tapi nanti kamu ikut makan siang disini kan, Lyn?” “Ikut, Mei. Udah selesai si Destina masaknya?” “Udah tuh. Ayok pada makan.” “Arrgghhhh! Lepasinnnn! Lynlynnnnn! Gue ketempelannn!” teriak Jeffrey di pintu masuk. Jarvis bergegas