Galang melirik ke bangku penumpang, di mana di sana ada Novia duduk yang sedang memangku Niko yang sudah terlelap tidur dalam pelukan Novia. Tentu saja Galang menyuruh Novia duduk di sampingnya, karena dia tidak mau dianggap sopir. Ada sedikit senyum mengembang di bibir Galang, melihat Novia yang terlihat semakin cantik di bawah temaramnya lampu. “Nov,” panggil Galang memecah kesunyian di dalam mobil. Novia menoleh ke Galang. “Iya, Pak.” “Masih ada yang mau kamu beli lagi gak?” tanya Galang sebelum mereka sampai di rumah. Novia menggeleng. “Gak ada, Pak. Tadi udah belanja banyak. Takutnya uang Pak Galang habis nanti kalo belanja terus.” Galang terkekeh. Baru kali ini ada wanita yang mengkhawatirkan keuangannya. Padahal dia seperti seorang pria dengan pohon uang di kamarnya. “Bisa a