Berjam-jam aku berdiri disudut menunggu kesempatan untuk bisa masuk dan bertemu Clara, beberapa orang silih berganti masuk termasuk laki-laki itu, Rovan yang wajahnya menyiratkan amarah, benci dan dendam saat melihat Clara terbaring diruang itu tidak berdaya. "Maaf... Maaf Rovan... Maaf Clara" aku meneteskan airmata penuh penyesalan, andai aku bertahan menyimpan perasaan semua ini tidak akan pernah terjadi, andai aku tidak bertahan ditangga itu mungkin akulah yang kini berada diruangan itu. Aku melihat pintu terbuka, aku semakin bersembunyi agar tidak ada keluarga Arizona menyadari keberadaanku, terlihat Rovan keluar dengan wanita itu, Ara. "Van... tenang" ujar Ara sambil memegang bahu Rovan yang sudah naik turun seperti menahan segala amarah yang butuh pelampiasan. "ARGHHHHHH" dia be