Bab 16

1402 Kata

Aku membawanya masuk ke dalam kamar yang hampir 2 tahun ini tidak aku tempati, dekorasinya masih sama bahkan aku tidak melihat sedikitpun debu menempel di setiap sudut kamar ini. Briana mulai tenang dan mau mendengar apa yang aku ucapkan tapi tatapan matanya masih kosong seperti ada beban besar yang disimpannya dalam hati. "Jangan pernah sentuh dia selagi dia masih labil seperti itu" aku menghentikan langkahku saat mendengar perkataan kak Clara, aku hanya bisa menghela napasdipikirannya aku hanya laki-laki mokondo, aku tau diri dan tidak mungkin menyentuh Briana saat keadaannya seperti ini. "Iya, aku hanya ingin dia beristirahat di kamar" balasku. "Oke kakak percaya, Bri kalau laki loe yang masih bocah ini grepe-grepe atau berniat macam-macam, lo boleh teriak dan gue pastikan hidupnya b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN