Bab 9

2208 Kata

Briana berubah menjadi pendiam semenjak usahaku untuk pergi meninggalkan dia tadi, wajahnya menatap jalanan melalui jendela Taksi. "Bri... maaf tadi aku kelamaan, tanpa sengaja aku bertemu teman lama di dalam dan nggak sadar saat kami ngobrol waktu ternyata cepat berlalu," mungkin hanya ini alasan yang bisa aku berikan agar dia tidak curiga dengan niatku yang hampir berhasil tadi meski akhirnya gagal total. "Nggak apa-apa... apapun kesalahan kamu, aku selalu berusaha memaafkan... karena aku cinta mati sama kamu Van... jadi please.. please biarkan aku bahagia walau hanya sebentar, hingga saatnya tiba... ahhh aku ngomong apa sih, kayaknya aku kelaparan deh, boleh ya meluk kamu biar aku bisa tenang lagi" dia menggelayut ditanganku dan meletakkan kepalanya dibahuku. "Bri..." "Aku ngantuk..

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN