Bab 8

1595 Kata

Briana memarkirkan mobilnya persis di depan pintu masuk KUA, aku menghembuskan napas beberapa kali agar jantungku berdetak dengan normal, peluh membasahi keningku dan keringat dingin mulai keluar dari pori-pori kulitku. Seharusnya aku tidak segugup ini, pernikahan ini bukan pernikahan sesungguhnya tapi entah kenapa rasanya kakiku berat untuk melangkah menuju tempat kami menikah. "Are you ready?" tanyanya dengan mimik sedikitpun tidak menunjukkan wajah cemas ataupun gugup, seakan pernikahan ini sudah dari dulu dirancangnya. "Ayo," aku membuka pintu mobil lalu turun dan sebelum masuk terlebih dahulu aku menenangkan diri agar segalanya menjadi lancar, selesai akad nikah aku akan langsung membuka alasanku menikahinya dan boommm disaat itu juga Briana akan hancur berkeping-keping dan dendam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN