Menunggu jarum jam bergerak ke angka 1 serasa menunggu sidang akhir saat aku kuliah dulu, menegangkan dan membuat stress, makan tidak enak apalagi tidur. Sejak semalam mataku tidak sedetikpun terpejam. Entah sudah berapa gelas kopi yang aku minum, meski aku tau hanya menunggu waktu saja sampai magh-ku kambuh. "Masih belum tau kebenarannya?" tanya Calvin penasaran saat aku dan dirinya mengikuti rute keliling satu satu ruangan ke ruangan lainnya dengan dokter kepala, aku menggeleng dan menatap Calvin. "kalau seandainya Briana benar-benar selingkuh, gue nggak tau harus berbuat apa Bro" ujarku dengan pasrah, Calvin memegang bahuku dan menggelengkan kepalanya. "Gue yakin semua ini hanya salah paham, gue tau bagaimana perjuangan Briana untuk bisa bersama lo Bro, jadi kalaupun dia selingkuh ha