Anin membuka matanya dan ia dikejutkan oleh sosok Mario yang telah duduk di ranjangnya tepat disampingnya. Ya...subuh tadi setelah sholat subuh ia merasa sangat mengantuk dan ia kembali tergiur untuk tidur lagi. "Kok kamu bisa ada dikamarku Mas," ucap Anin penasaran dengan kehadiran Mario di kamarnya, ia mengucek kedua matanya lalu segera duduk. Mario merentangkan tangannya membuat Anin segera memeluk Mario dengan erat dan Mario mengelus kepala Anin dengan lembut. "Ada berita yang ingin saya sampaikan sama kamu, tapi untung-untung berhadia saya diizinkan untuk membangunkan kamu oleh pemilik rumah dan ternyata pintu kamar kamu tidak dikunci," ucap Mario. "Bukannya ini suatu keberuntungan yang sangat luar biasa," ungkap Mario penuh dengan rasa syukur karena bisa melihat Anin terlelap dan t

