Aku berusaha membuat setiap detik yang kita lewati berharga, namun setiap detik kebersamaan kita telah membuatmu tersiksa. Satu yang tidak kumengerti, kesalahan apa yang sudah kuperbuat hingga membuatmu menderita dan pergi begitu saja? Bastian meremas rambutnya lalu menghempas punggungnya ke ranjang. Teriakan marah bercampur kecewanya menggema dan memenuhi kamar. Sekali lagi bahagianya terampas. Sekali lagi hatinya terhempas. Ia tidak bisa merasakan sakit hati yang teramat sangat untuk kedua kalinya. Tidak bisa! Bastian bangkit dan beranjak menuju walk-in closet. Ia meraih kaus dan celana jeans yang paling dekat dengan jangkauan tangannya tanpa memilih. Setelah mengenakan setelan kasual itu, ia segera turun ke tempat parkir dan melajukan mobilnya menuju apartemen Tara. Dengan kekuasaan

