“Kak, kedatangan kamu kesini mau jengukin Dewa, bukan? Jadi fokus ke Dewa saja. Aku gak mau melebar kemana-mana. Di tambah sepertinya istri kamu itu orang yang super power. Dan aku tidak mau merasa terbebani lagi. Aku mau fokus dengan usahaku. Fokus dengan perkembangan Dewa. Aku menikmati hidupku sekarang…” gumam Sasya sembari menghela nafas panjang. “Sya…” panggil Biraga lagi. Seketika Sasya mengangkat tangannya keatas dan menggelengkan kepala perlahan. “Kak, please. Jangan buat aku harus tertatih lagi. Kita sudah lebih baik seperti ini. Kakak bahagia dengan kehidupan Kakak. Tercapai semua yang Kakak impikan. Dan aku sudah bisa menyembuhkan lukaku. Aku menikmati kebersamaanku dengan Dewa. Kalaupun saat ini Barra masuk ke dalam kehidupan pribadiku. Itu karena memang mungkin sudah saatnya
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


