Tak hanya Braga yang yang menoleh, Sasya juga tidak kalah terkejut melihat sosok yang saat ini berdiri tepat di hadapannya, dan tengah membuat ancang-ancang untuk duduk, dan yang mengejutkan lagi dengan aksi Barra adalah, dia lebih memilih duduk di sisi Sasya di sofa panjang itu di banding berdiri seperti pria terhormat yang menhargai istri sahabatnya. Barra tak lagi memikirkan itu. Melihat adegan yang tidak terduga itu membuat jantung Sasya seperti terpompa dengan cepat secara otomatis. Denyut jantungnya berdetak kian kencang setelah Barra duduk di sampingnya dengan santai, hingga membuat tangannya dingin seketika. Sasya tampak memasang wajah bingung, sedangkan Braga menatap dengan dahi bertaut menatap kearah Barra sahabatnya semasa kuliah di Amerika dengan sorot mata penuh tanda tanya.

