Karena sang calon presiden ngotot, akhirnya sopir pribadi mereka menepikan mobilnya, dan yang ajaibnya adalah saat itu Sasya sedang melintasi mobil mereka, hingga membuat Biraga hampir terjatuh menuruni mobil secara tiba-tiba. “Sasya!” Sasya menoleh, karena sudah lama orang tidak memanggilnya dengan panggilan itu. Dan seketika matanya membelalak lebar, lalu langkah kakinya hendak bergegas melanjutkan langkahnya, tapi pergelangan tangannya di genggam oleh pria yang dahulu dengan tegas menceraikannya karena memilih mantan kekasihnya. “Maaf, saya terburu-buru, Pak.” Tegas Sasya sembari menutupi wajah putranya dengan kain penutup yang memang dia bawa untuk melindungi wajah sang anak dari panas. “Permisi…” imbuhnya sembari berusaha mengibaskan tangannya dan hendak melanjutkan langkahnya, tap

