“Nyonya, beristirahatlah, tidak usah menangis lagi, bukankah Nyonya besok akan bekerja. Atau sebaiknya akhiri saja pekerjaan itu Nyonya. Percayalah, jika sampai Tuan tahu mengenai perasaan Nyonya pada putra pemilik perusahaan maka masalah akan semakin rumit, dan semua salah ada pada Nyonya, di saat itu terjadi Nyonya tidak akan mampu berkelit sedikitpun. Jadi tolong…sayangi diri Nyonya sedikit saja…” bisik Farra yang telah memasuki kamar sang majikan setelah menaruh majikan pria di kamar tamu demi mengurangi rasaa skit hati wanita yang baginya sangat berhati mulia di hadapannya ini. “Andai aku tidak bekerja…” Sasya menghentikan kalimatnya sejenak lalu memandang ke langit-langit kamar yang ter design mewah itu. Dengan menghela nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. “Kalau aku tidak b

