“Barra…kita tidak bisa seperti ini, kamu sepertinya butuh refreshing, kalau sekiranya permasalahanmu berat kau bisa mengkonsultasikan pada ahlinya Barra, jangan seperti ini. Ini tidak baik, kau harus bangkit dan berdiri tegar, ingat seperti katamu, kau harus duduk di kursi CEO dan menunjukkan pada dunia bahwa Barra Faresta Baihaqi adalah orang yang hebat dan aku akan menceritakan pada anakku dengan bangga nantinya, bahwa ibunya pernah mencintai pria hebat seperti Barra Faresta Baihaqi yang kini sukses dengan kerajaan bisnisnya…” Belum selesai Sasya melanjutkan kalimatnya, Barra dengan sigap meraih bibir mungil berpoleskan lipstick warna merah muda hingga membuatnya terlihat segar tapi tidak menor. Kecantikannya bertambah hanya karena polesan tipisnya hingga membuat Barra semakin tergila-

