Merasakan ada sebuah tangan yang memeluknya, membuat Barga terkejut, dia menegang seketika. Hal yang hanpir tidak pernah terjadi, sang istri memeluknya, meskipun saat ini sang istri memeluknya dalam keadaan antara sadar dan tidak. Mimpikah aku merasakan ini semua? Apakah ini karena dia terlalu lelah dan tidak menyadari apa yang tengah dia lakukan? Tuhan…hanya dengan begini saja aku merasa bahagia. Sesederhana itu kebahagiaan saat ini bagiku? Barga memiringkan tubuhnya dan menatap lekat wajah sang istri, lalu dia membelai rambut sang istri. “Betapa bahagianya aku bisa memilikimu. Kebahagiaan yang menjadi tolak ukur ku menjadi sederhana. Hanya dengan hal-hal kecil seperti ini, gemuruh hatiku tiba-tiba merasa damai. Aku merasa tenang. Terimakasih Tuhan…” bisiknya pada diri sendiri. Tak l

