“Aku berencana akan mencari perusahaan yang terbaik, tapi untuk Barga itu lebih cocok untuk pengelolaan yayasan, seperti yayasan sekolah bukan, Seruni?” tanya tuan Baihaqi membuat Seruni mendengkus kesal, dan menggeram dalam hati. Apa?!! Yayasan sekolah yang baru dia bangun adalah yayasan sekolah Taman Kanak-Kanak. Emangnya anakku itu anak bodoh yang hanya mampu di berikan mainan lempar bola lalu diam. b******k! Tidak bisa ku biarkan. Aku harus memaksanya memberikan perusahaan yang lebih bonafide. Lagian yayasan sekolah itu baru di rintis, belum jelas terlihat sumber keuangan disana. Awas kau tua bangka kalau kau semena-mena terhadapku. “Papi...kalau yayasan sekolah tidak cocok dengan Barga yang terlihat lemah begitu, meskipun menghadapi anak-anak taman kanak-kanak harus sabar tapi Barga

