Feli urung menyuap es krim ke dalam mulut saat ponselnya berdering. Ia melirik ponsel yang berada di dekat gelas es krim yang akan ia nikmati. Matanya memicing curiga melihat deretan angka di layar ponsel itu. Ia mengetukkan jemarinya beberapa kali di atas meja pantri apartemen sang majikan. “Siapa yang menghubungiku? Apakah Daddy?” Feli menggeleng. “Tidak mungkin Daddy! Aku sudah menyimpan nomor Daddy di ponsel jel3k ini!” Feli menatap malas ponsel yang sudah menemaninya sejak tiba di Spanyol untuk menjadi maid. Sebenarnya ponsel itu masih bisa dikatakan ponsel yang lumayan bagus untuk ukuran maid, tapi tetap tidak bisa menggantikan ponsel canggih kesayangannya yang harus rela ia tinggalkan di negaranya demi misi sialan ini. Feli masih terus memperhatikan ponsel itu. Sudah beberapa ka