Regina menghampiri Erlan yang datang hampir tengah malam dengan keadaan kacau. Pria itu nampak menyedihkan dengan rambut semakin panjang, kumis serta jambang tubuh dengan subur dan tentu saja ini berhubungan dengan Giana. Ia yang baru saja selesai menerima telepon dari sang ibu, terkejut mendengar suara bel pintu rumah dan tidak menyangka kalau adiknya akan datang. “Kok kamu ke sini larut malam begini? Kenapa? Kamu udah dapet kabar soal Giana?” Dua hari setelah pertemuan terakhir dengan sang adik, Regina belum mendapat kabar lagi soal keberadaan Giana. Adiknya mengeluh lewat sambungan telepon dan Regina bisa mendengar suara Erlan yang nyaris menangis karena merindukan Giana. Selain itu, Erlan mengalami ketakutan tidak bisa bertemu dengan Giana kembali. “Aku sudah bilang kan, kalau Giana