Sammy berjalan membawa secangkir kopi untuk Dhafa yang menginap di apartemennya. Sampai sekarang Dhafa belum menyentuh dirinya, ntah, apa alasan dari Dhafa untuk tidak menyentuh dirinya selain ciuman dan pemanasan yang berujung Sammy bergerutu dalam hatinya. Padahal Sammy berharap Dhafa akan memberikan sebuah s*x yang dahsyat seperti wanita-wanita yang pernah merasakan kejantanan Dhafa memasuki liang mereka. "Sayang, ini kopinya." Sammy meletakkan kopi hitam tersebut di atas meja kaca yang berada di apartemennya, sebuah kopi kesukaan Dhafa bila berkunjung ke sini. Dhafa mendongak dan tersenyum. "Makasih, Sierra." Dhafa menarik tangan Sammy yang disangka olehnya adalah Sierra, ke atas pangkuannya. Dhafa memandang wajah cantik kekasihnya. Wajah yang dirindukan olehnya selama