Padma meremas ujung jilbabnya. Sudah hampir sebulan ini Varo tidak kembali ke rumah sejak kejadian di malam itu, malam di mana dia sengaja mengaji di dekat Varo sesuai permintaan Ustad Ridho. Tiap kali sujud dalam sholatnya, Padma selalu memohon agar Varo diberi hidayah dan kembali pada mereka, ke rumah kecil ini. Dia bukannya tidak berusaha mencari Varo, tapi tentu saja kemampuannya terbatas. Apalagi dia tidak bisa meninggalkan Yasmin sendirian di rumah. Tiap malam dia harap-harap cemas menanti Varo, membuat dia abai pada tubuhnya sendiri. Beruntung ada nyawa yang dititipkan di rahimnya, membuatnya harus memaksa diri untuk makan walau hanya beberapa suap tanpa ada rasa nikmat di makanan itu. Perutnya semakin membuncit, tapi tubuhnya kurusan, layaknya orang yang terkena sakit busung lap