My ceo

977 Kata
Setelah Max meninggalkan rumah Vika , Ia memeriksa notifikasi yang masuk di ponselnya dengan seksama sembari tersenyum kecil . " Xavier " Vika menyebut nama pria itu dan langsung membalas pesannya dengan cepat . " aku harus bersiap sebelum Xavier datang " Vika melepas pekerjaan nya dan meraih handuk warna merah marron sembari untuk membersihkan dirinya dari keringat . Ia berfikir sejenak tentang Max , Pertama kali ia melihat pria itu rasanya sangat tidak seperti pertemuan selanjutnya , Vika melihat ada sisi lain dari Max yang tidak diketahuinya . " Eh kenapa aku jadi memikirkannya" Vika menggelengkan kepala nya dan mulai fokus dengan kegiatan yang sebenarnya . Namun , hasilnya sama saja wajah Max mulai muncul memenuhi fikiran nya , Ia melihat tatapan Max yang terlihat kesepian dan semua kebahagiaan nya itu hanya topeng . Beberapa menit kemudian .. Sekarang Vika tampak sudah bersiap dengan gaya simple nya , Ia hanya memakai kaos putih sedikit besar dan rok jeans seperti biasa serta sepatu yang terlihat nyaman dan pas di tubuhnya . " Aku diluar " Pesan dari Xavier masuk di ponselnya dan membuat Vika langsung menarik tas kecil di sudut mejanya sembari berjalan dengan cepat untuk menuju ke arah Xavier yang sejak tadi Ia tunggu . " Maaf " Vika duduk disamping Xavier sambil melihat wajah nya yang seperti biasa , tampan dan rapi . " Tidak masalah " Xavier tersenyum lalu menjalankan mobilnya dengan kelajuan sedang sambil bicara banyak hal dengan gadis yang diam-dia Ia kagumi itu . Selang beberapa menit mereka sampai di tempat tujuan , hingga seseorang menangkap kedekatan mereka dan langsung merasa jantung nya sakit . Vika dan Xavier tampak duduk sedikit jauh dari pandangan pria yang asik menatapnya dengan wajah tidak suka . Mereka memesan makanan dan kembali bicara kembali tanpa memikirkan hal lain yang mungkin akan segera merusak suasana disana . Max menyatukan tangannya sambil melihat dengan liar ke arah Xavier yang sesekali tertawa bersama Vika . Daren menyadari sesuatu yang berbeda dan menangkap tatapan yang sama pada sahabat nya itu . " Lihat dia cemburu " Daren bicara dengan Danu sembari melirik ke arah Max dan menunjuk Vika . Max melihat Xavier bangkit dari tempatnya dan meninggalkan Vika . Ia segera bangkit dari kursi nya menuju ke arah wanita yang terlihat sendiri sambil menikmati makanan nya . " Cepat sekali ? " Vika menoleh ke sisi kirinya sambil menelan salivanya dengan kuat . Max berjalan dengan pelan untuk duduk didepan Vika lalu menatap dengan sorot mata sinis . " Enak ? " Tanya Max membuat jantung Vika berdetak saat ditatap tajam seperti itu . Cinta ? Suka ? Atau perasaan takut ?? Entah lah , Vika bahkan tidak mengerti mana yang benar atau salah dengan perasaannya . " kenapa ? " Ucapan Max memecah keheningan ,Gadis itu bangkit seraya menarik tasnya untuk segera pergi dari sana . " Eitssss !! Mau kemana ? " Max menghadang Vika agar tidak bisa menjauhi dirinya . " apa kau bisa untuk tidak mengangguku ? " Vika mulai kesal dan memasang wajah tidak suka dan melirik ke arah Xavier yang belum juga muncul . " Ikut aku !" Max memegang tangan Vika dengan erat untuk membawa wanita itu pergi . " Max lepas ! Aku tidak mau " Vika berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman Max yang semakin erat . " hey ! Lepaskan dia ! " Suara Xavier melengking keras dan semakin dekat membuat Danu & Daren mendekati mereka juga . " Berhenti ikut campur ! " Max menatap wajah Xavier yang tampak berapi-api dan tidak suka ke arahnya . " Xavier aku akan mengatasi ini ,kau pulang saja " Vika bicara dengan suara yakin sambil berusaha melepas cengkraman kuat di tangan kanannya . " Tapi vika... " kau tidak dengar ? " Potong Max membuat Xavier mendekatinya satu langkah dan saling bertatapan . " Ikut aku " Max menarik Vika untuk segera menjauhi Xavier dan melempr gadis itu masuk ke dalam mobilnya . " Sakit Max " ! Vika berteriak saat tubuhnya terhempas di kursi mobil dengan kasar . Max tampak gila , entah apa yang sedang Ia fikirkan yang jelas Ia panas saat melihat vika kembali dengan pria sialan itu . Max semakin melajukan mobilnya menuju mansion yang Ia miliki dan langsung menarik gadis itu segera keluar dari mobilnya . " Keluar ! " " Tidak !! Aku tidak tau tempat apa ini ?" Vika melihat rumah besar dan terasa sangat asing di pandangan nya . " Rumah ku , Cepat keluar ! " Max memerintah dengan keras membuat Vika tetap tidak ingin keluar dari sana . " Kalau begitu aku akan memaksa " Max menarik keras lengan wanita itu dan langsung menggendongnya untuk masuk ke dalam mansio . Vika memukul bahunya sambil mencakar nya kuat , Namun Max tetap tidak peduli hingga Ia berhasil membawa Vika di atas ranjangnya . Brughhht ! Ranjang itu langsung bergerak lembut saat Max menindih Vika dan berusaha menciuminya . " Jangan " Vika menutup mulut Max dengan erat agar tidak mencium nya . Max menarik kedua tangan gadis itu dan menahan nya dengan erat di ranjang . " Jangan apa ? Aku bisa saja melakukannya jika aku ingin Vika " " Max , tolong biarkan aku pulang " Mendengar itu sebuah tatapan miring bercampur tatapan tajam langsung meluncur didepan Vika . " bagaimana setelah kita bercinta seperti kemarin ? " Cup .. Max mencium bibir Vika dengan sangat dalam sambil memegang erat tangan Vika hingga gadis itu kehabisan nafas . " b******k !! " " Ya . aku memang b******k Vika , Apalagi saat melihat mu dengan pria sialan itu rasanya aku ingin sekali membanjiri rahim mu dengan milikku hingga kau hamil " " Kau gila Max , Sungguh ! " " Memang ! Kita lihat saja nanti Aku akan mendapatkan mu ! " Ancam Max terdengar serius membuat Vika hampir menangis karna nya .
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN