Aku sampai di depan kantorku. Aku masih memakai seragam sekolahku, hanya blezer berwarna navi untuk menutupi baju seragamku. “Selamat siang, Mba Kinan,” ucap satpam. “Siang, Pak. Pak Adrian atau Pak Yan ada, kan?” tanya ku. “Ada, Mba. Pak Excel saja ada dengan Pak Noval.” “Baik terima kasih.” Aku segera masuk ke dalam kantor untuk menemui Adrian dan Pak Yan. Aku sebenarnya hanya ingin melihat Adrian saja. Tapi, ada Paman Excel dan Om Noval, ayah dari Sherly. Aku masuk ke dalam ruanganku. Ada Paman Excel dan Om Noval di dalam ruanganku bersama Adrian. Aku memang sudah kenal dengan ayahnya Sherly sejak sering ke kantor bersama Paman. Beliau orangnya sangat baik, tapi sayang, Sherly tidak memperbaiki dirinya, malah dia semakin merusak dirinya. Entahlah, bagaimana pun, dia bukan anak ka

