Aku pamit pada Adrian dan Sherly untuk pulang ke rumah. Keadaan Sherly sudah semakin pulih, mungkin besok dia akan pulang. Aku benar-benar tidak tahu rasanya hatiku sekarang. Aku kehilangan Adrian yang sangat aku cintai, dan aku kehilangan sahabat yang aku sayangi, iya Aletta. Aku kehilangan dia. Dia sudah menganggapku seorang pengkhianat. Sungguh sakit sekali hati ini, melebihi sakit di tinggal Adrian menikah dengan Sherly. Aku pulang dan di sambut Bibi Jihan yang sedang membaca majalah fashion. Aku mencium tangannya dan langsung masuk ke kamarku. Harusnya di saat seperti ini, aku bersama Aletta dan Rosa, menceritakan semua apa yang terjadi pada hidupku. Jika kejadiannya akan seperti ini, lebih baik aku tidak bertemu Adrian saja. Tapi semua memang sudah kehendak Tuhan. Aku tidak bisa me

