Sudah satu minggu kami berada di paris. Kak Bian memang suka dengan kota ini, dia sampai tidak ingin pulang karena masih ingin menjelajahi setiap sudut kota ini. Aku duduk di bangku dekat taman sambil menunggu Kak Bian membelikan aku minuman. Mungkin hari ini adalah hari terakhir aku di Paris, karena aku dan Kak Bian sudah harus kembali bekerja. Aku sedikit terjingkat, saat anak kecil duduk di sampingku dengan mengusap matanya, pipinya terlihat basah, dia sepertinya sedang menangis. “Adek, kok nangis?” tanyaku. ‘Ups, dia orang sini, pasti tidak tahu apa yang aku bicarakan tadi.’ Dia masih terisak sambil mengusap air matanya. Dia terus menyebut papa, opa, oma, eyang, dan bibi. Dia sepertinya bisa berbahasa indonesia. Ya, wajahnya saja tidak seperti orang sini, tapi memang matanya indah

