Belum habis rasa heran Vanya, dia sudah dikejutkan oleh suara Valentina yang ditujukan kepada kru restaurant, “Selamat malam. Meja atas nama Vanya Andaru di sebelah mana?” “Oh sebelah sini, silakan Mbak,” ucap kru tersebut dan mengarahkan mereka ke sebelah kiri. Vanya menyikut lengan Valentina dan berbisik, “Kok, pakai namaku sih pesannya? Bukannya kalian yang punya acara dan aku yang diundang?” Dan sebelum pertanyaannya terjawab, matanya sudah terlebih dahulu menangkap dua sosok yang amat dikenalnya, sejarak beberapa langkah dari mereka.

