Tadi itu, sebetulnya dirinya masih kesal pada Marvin. Tetapi bagaimanapun dia tersadar jua, takkan mungkin dapat menolong Vanya sendirian. Maka yang dapat dilakukannya adlaah mempersingkat pembicaraan mereka. “Mbak Val.., jawab dong! Atau aku berlambat-lambat nih nyetirnya,” ancam Veranda. Valentina langsung mendelik. “Nggak usah macam-macam ya Ver! Tadi aku sudah bilang kan, kalau ini menyangkut nyawa orang! Kamu berani bertingkah ma

